Sulawesi Tengah
Trending

Skandal Pembangunan Mubazir: Los CSR PT Bank Sulteng Menambah Kekumuhan Pasar Sentral Parigi

Kondisi Pasar Sentral Parigi ( FOTO : ISTIMEWA)

Sulawesi Tengah, RUANGANTIHOAX.ID– Kebijakan pembangunan los dari program Community Social Responsibility (CSR) PT Bank Sulteng pada 2021-2022 menambah daftar panjang kegagalan dan ketimpangan di Pasar Sentral Parigi (PSP), Desa Bambalemo, Kecamatan Parigi, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah. Proyek yang awalnya dimaksudkan untuk membantu malah memperburuk keadaan, menciptakan kekumuhan di kawasan yang seharusnya menjadi pusat ekonomi setempat.

Keberadaan los CSR tersebut, yang seharusnya menjadi lahan parkir pedagang dan pengunjung, justru menambah kesan tidak teratur dan kumuh. Bahkan, sejak los CSR difungsikan di masa kepemimpinan Muhammad Yasir sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Parimo, seluruh pedagang seketika berpindah ke lokasi baru, meninggalkan bangunan los di sisi utara PSP yang kini terbengkalai dan mubazir.

“Sudah tidak ada lagi yang berjualan di sini, semua sudah pindah ke depan (los CSR). Tinggal beberapa pedagang toko saja yang masih bertahan,” ungkap Pendi, salah satu pedagang, kepada media pada Jumat, 14 Juni 2024.

Sebelum perpindahan ini, bangunan los di sisi utara PSP dan tempat pedagang ikan berjualan merupakan pusat keramaian jual beli. Namun kini, keramaian tersebut telah berpindah ke depan los CSR, dengan jumlah pembeli yang menurun drastis.

“Kalau ada pembeli yang masuk, mereka cuma belanja ikan saja, itupun tidak banyak,” tambah Pendi dengan nada kecewa, seraya berharap pengelola pasar dapat menata kembali pedagang agar tidak terjadi ketimpangan.

H. Iskandar, perwakilan Asosiasi Pedagang PSP, juga menyoroti bangunan los yang mubazir di kawasan PSP. “Ada bangunan di sana, pemerintah sudah anggarkan tapi tidak dipakai, mubazir. Kenapa dibiarkan membangun bangunan lain?” kritiknya dengan tajam pada Rabu malam, 12 Juni 2024.

Ia menegaskan, Asosiasi Pedagang PSP tidak bermaksud menghalangi niat Pemerintah Daerah (Pemda) Parimo untuk membangun di kawasan PSP, tetapi mengingatkan bahwa sebaiknya penataan pedagang dan pasar lebih diutamakan agar PSP bisa menjadi daya tarik dan ikon Kota Parigi.

“Kami selaku Asosiasi siap mengawal kebijakan pemerintah, tapi harusnya ditata dulu dengan baik,” tegasnya.

Pembangunan los CSR yang tidak disertai penataan yang baik hanya menambah kekumuhan dan memperburuk kondisi pasar. Diharapkan, Pemda Parimo segera mengambil langkah nyata untuk menata kembali kawasan PSP agar tidak ada lagi bangunan yang mubazir dan ketimpangan yang merugikan para pedagang.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

You cannot copy content of this page!!

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker