Puluhan Ribu Demonstran Pro-Palestina Siap Guncang Konvensi Nasional Demokrat di Chicago

RUANGANTIHOAX, Internasional – Puluhan ribu demonstran pro-Palestina diperkirakan akan memadati Konvensi Nasional Partai Demokrat (DNC) di Chicago pada hari pembukaannya, Senin (21/8). Aksi besar-besaran ini merupakan bentuk protes terhadap dukungan pemerintahan Biden terhadap Israel dalam perang yang sedang berlangsung di Gaza, yang telah menewaskan puluhan ribu warga Palestina.
Pawai yang diorganisir oleh koalisi “March on the DNC” akan berlangsung di sebuah taman dekat arena konvensi, beberapa jam sebelum Presiden Joe Biden dijadwalkan menyampaikan pidatonya. Para demonstran, yang mayoritas berasal dari komunitas Palestina dan Arab di Illinois serta negara bagian tetangga, juga mendapatkan dukungan dari berbagai kelompok yang memperjuangkan hak reproduksi, keadilan rasial, dan isu-isu sosial lainnya.
Roman Fritz, delegasi muda berusia 19 tahun dari Wisconsin, menyatakan dukungannya untuk Wakil Presiden Kamala Harris, namun menolak memberikan suara karena ketidakpuasannya terhadap kebijakan pemerintahan Biden yang dinilai tidak tegas dalam mengupayakan embargo senjata ke Israel. Fritz, yang mengenakan kaos bertuliskan “Ceasefire delegate”, menyatakan bahwa dirinya tidak bisa mendukung kandidat tanpa adanya kebijakan konkret mengenai gencatan senjata.
Juru bicara aksi, Hatem Abudayyeh, menegaskan pihaknya mengantisipasi kehadiran puluhan ribu demonstran dan memastikan aksi berlangsung damai meski terdapat pengamanan ketat dari polisi dan Secret Service. “Kami hanya meminta hak kami untuk bersuara tidak dilanggar. Kami tidak butuh perlindungan, hanya jangan ganggu hak-hak kami,” tegasnya.
Protes besar lainnya dijadwalkan pada Kamis (24/8), saat Harris secara resmi menerima nominasi sebagai kandidat presiden. Demonstrasi ini merupakan kelanjutan dari aksi protes yang telah berlangsung sejak perang Gaza pecah, dengan tuntutan utama agar Partai Demokrat mengubah sikapnya dan menghentikan dukungan militer terhadap Israel. Pengunjuk rasa menegaskan bahwa sebagai partai yang berkuasa, Demokrat memegang tanggung jawab besar untuk mengakhiri konflik tersebut.