
RUANGANTIHOAX, Jakarta – Keputusan pemerintah menunda pengangkatan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) hingga 9 bulan sampai satu tahun ke depan dinilai berdampak negatif tidak hanya bagi individu yang bersangkutan, tetapi juga terhadap perekonomian nasional secara keseluruhan.
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, mengungkapkan bahwa penundaan ini menyebabkan hilangnya potensi pendapatan bagi CPNS yang seharusnya mulai bekerja. “Bagi CPNS, penundaan ini berarti kehilangan sumber penghasilan hingga Rp27 juta selama 9 bulan. Jika dikalikan dengan total CPNS yang terdampak, kerugian mencapai Rp6,7 triliun,” ujarnya, Senin (10/3/2025).
Tidak hanya itu, simulasi yang dilakukan Celios menunjukkan bahwa total kerugian ekonomi akibat penundaan ini bisa mencapai Rp11,9 triliun, sementara pendapatan masyarakat berkurang hingga Rp10,4 triliun. “Sektor usaha yang seharusnya merasakan dampak positif dari pengangkatan CPNS juga ikut terimbas,” tambah Bhima.
Sektor-sektor yang diperkirakan terdampak meliputi jasa pemerintahan, ritel, hingga perumahan. Pasalnya, CPNS yang telah diangkat biasanya akan mulai berbelanja, seperti mencicil rumah atau membeli kendaraan bermotor. Dengan adanya penundaan, perputaran ekonomi di sektor-sektor ini ikut terganggu, menyebabkan potensi hilangnya pendapatan yang cukup besar bagi pelaku usaha.
Dampak lainnya adalah pada sektor tenaga kerja. Celios memperkirakan sekitar 110 ribu tenaga kerja akan kehilangan manfaat dari perputaran uang akibat penundaan ini. Bhima mencontohkan industri tekstil yang biasanya menerima pesanan seragam untuk CPNS baru, serta sektor elektronik dan perumahan yang juga terdampak.
Melihat dampak negatif ini, Celios merekomendasikan agar pemerintah mengembalikan jadwal pengangkatan CPNS seperti semula untuk mencegah kerugian yang lebih luas. “Alasan efisiensi anggaran atau tingginya utang negara seharusnya tidak menjadi penghambat, terutama mengingat bahwa proses rekrutmen sudah selesai dan pengangkatan telah dijanjikan pemerintah,” tegas Bhima.
Keputusan ini masih menuai pro dan kontra, tetapi analisis dari Celios menunjukkan bahwa menunda pengangkatan CPNS berisiko melemahkan daya beli masyarakat dan memperlambat pertumbuhan ekonomi.