RUANGANTIHOAX.ID, JAKARTA — Tradisi menyambut Iduladha identik dengan meningkatnya konsumsi daging kambing di kalangan masyarakat. Namun, tak sedikit yang masih meyakini bahwa daging kambing berbahaya bagi tekanan darah dan bisa memicu hipertensi.
Menanggapi hal tersebut, dr. Haekal Anshari, M.Biomed (AAM), menyebut anggapan tersebut keliru. Dalam penjelasannya di kanal YouTube Kata Dokter, ia menekankan bahwa belum ada riset medis yang membuktikan bahwa konsumsi daging kambing secara langsung menyebabkan tekanan darah tinggi.
“Daging kambing kerap dianggap membuat tubuh panas, padahal itu hanya efek termogenik dari proses metabolisme saat mencerna protein,” kata Haekal, dikutip Minggu (1/6/2025).
Efek panas tersebut, lanjutnya, bukan berarti daging kambing berbahaya. Justru, secara kandungan gizi, daging kambing relatif lebih sehat dibandingkan jenis daging merah lainnya. Dalam satu porsi 85 gram, daging kambing hanya mengandung sekitar 122 kalori dan 2,6 gram lemak.
Sebagai perbandingan, daging sapi mengandung 179 kalori dan 7,9 gram lemak, sementara ayam mengandung 162 kalori dan 6,2 gram lemak dalam takaran yang sama. Daging kambing juga diketahui mengandung zat besi dan zinc yang baik untuk menunjang kesehatan tubuh.
Namun, dr. Haekal menekankan bahwa risiko hipertensi justru dapat timbul dari cara memasak yang keliru.
“Yang berbahaya adalah jika daging diolah dengan cara digoreng, ditambahkan santan, atau diberi garam berlebihan. Ini bisa meningkatkan tekanan darah dan kadar kolesterol,” ujarnya.
Ia pun mengimbau masyarakat untuk lebih memperhatikan teknik memasak yang sehat saat mengolah daging kambing, seperti dengan cara direbus, dikukus, atau dibakar tanpa lemak berlebih, agar tetap aman dikonsumsi selama perayaan Iduladha.
