
RUANGANTIHOAX, Papua – Kota Serui saat ini mengalami kekurangan stok telur ayam yang signifikan, dipicu oleh peningkatan permintaan selama periode perayaan Natal. Plt Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Yapen, Ir Wahyudi Irianto, mengkonfirmasi situasi tersebut pada Jumat (12/1/2024), menyoroti dampak langsung pada pasokan dan harga di pasar lokal.
Menurut Irianto, meskipun pemerintah daerah dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan telah melakukan inspeksi mendadak (sidak) pada Desember dan menemukan bahwa stok sembako, termasuk telur, pada awalnya mencukupi, lonjakan permintaan selama Natal telah menyebabkan kekosongan yang tak terduga. “Kami telah berkomunikasi dengan para distributor untuk memasok kebutuhan bahan pokok, namun permintaan yang tinggi akhirnya membuat stok tidak mencukupi,” ungkapnya.
Dampak langsung dari kekurangan ini adalah kenaikan harga telur di pasaran. Data terkini menunjukkan harga telur dapat mencapai 110 ribu rupiah per rak, meningkat signifikan dari harga normal sekitar 65ribu – 75ribu rupiah per kilogram di Yapen. Situasi ini telah memicu kekhawatiran di kalangan konsumen dan pedagang.
“Kekosongan telur tidak akan berlangsung lama,” jelas Irianto, menambahkan bahwa pada tanggal 13 Januari 2024, diharapkan akan ada pasokan telur sebanyak 1.950 ikat dari tiga distributor. Hal ini diharapkan dapat menstabilkan kembali harga di pasar.