
RUANGANTIHOAX – Dalam langkah yang unik dan menarik, Pemerintah Kabupaten Cilacap, melalui Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo), berkolaborasi dengan seni tradisional Jawa, Kuda Lumping (Ebeg), untuk menyuarakan penolakan terhadap penjualan rokok ilegal. Kampanye yang penuh semangat ini digelar di Lapangan Krida Bangga Mbangun Desa, Jalan Bromo, Sabtu (11/11/2023).
Kuda Lumping, warisan budaya Jawa yang dihargai, menjadi pusat perhatian dalam upaya ini tidak hanya untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya perdagangan rokok ilegal tetapi juga untuk merayakan dan melestarikan warisan budaya daerah di tengah pengaruh budaya asing yang semakin memengaruhi generasi muda.
Di antara pejabat yang hadir dalam acara tersebut adalah Sekretaris Kabupaten Cilacap, Awaluddin Muuri, Kepala Diskominfo, Supriyanto, Camat Cilacap Selatan, perwakilan Polsek Cilacap Selatan, berbagai pejabat Pemerintah Kabupaten Cilacap, dan tamu undangan lainnya.
Sekretaris Awaluddin Muuri dengan gigih menekankan pentingnya mengonsumsi dan berdagang hanya rokok yang dikenai cukai. Beliau menyoroti tujuan ganda dari pajak tembakau, yang tidak hanya memberikan kontribusi pada pendapatan nasional tetapi juga melindungi kesehatan masyarakat, ketertiban, dan keamanan dengan mengendalikan dampak dari barang kena cukai.
“Pilihlah rokok asli, hindari yang palsu. Semoga dengan memilih produk tembakau yang sah, kita dapat meningkatkan penerimaan pajak dan memastikan masyarakat mengonsumsi rokok yang diatur dan memiliki izin,” ujarnya.
Irwan Riyadi dan M. Safri dari Kantor Pelayanan dan Pengawasan Bea dan Cukai Cilacap turut memberikan edukasi kepada hadirin mengenai tanda-tanda rokok ilegal, seperti rokok tanpa pita cukai, dengan pita cukai bekas, pita cukai palsu, atau pita cukai bukan untuk rokok.
Inisiatif ini bertujuan tidak hanya untuk mengurangi peredaran rokok ilegal tetapi juga untuk menyoroti implikasi lebih luas dari perdagangan tersebut. Dengan menggabungkan keceriaan budaya dengan pesan publik yang penting, Cilacap menetapkan preseden untuk kampanye kesadaran publik yang efektif dan menghibur. Acara ini menjadi pengingat bahwa perlawanan terhadap kegiatan ilegal bisa menjadi informatif sekaligus menghibur, memupuk rasa kebersamaan dalam prosesnya.