
RUANGANTIHOAX, Parigi Moutong – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Parigi Moutong terus mengalami peningkatan, terutama di tiga kecamatan yang teridentifikasi sebagai wilayah dengan lonjakan kasus tertinggi. Hal ini disampaikan oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Parigi Moutong, Yunita Armin Tagunu, Jumat (11/10/2024).
“Lonjakan kasus DBD terutama terjadi di Kecamatan Moutong, Lambunu, dan Taopa,” ujar Yunita. Menurutnya, peningkatan ini disebabkan oleh faktor perubahan cuaca yang signifikan serta mobilitas masyarakat yang tinggi pada awal tahun 2024. Dari Januari hingga Agustus 2024, tercatat ada 102 kasus DBD, meningkat drastis dibandingkan dengan 74 kasus yang tercatat sepanjang tahun 2023.
Untuk merespons situasi tersebut, Dinkes Kabupaten Parigi Moutong telah mengambil langkah-langkah pencegahan dengan mengintensifkan sosialisasi program 3M, yaitu Menguras, Menutup, dan Mengubur—sebagai upaya utama untuk memutus siklus perkembangan nyamuk Aedes aegypti, pembawa virus dengue. Selain itu, masyarakat juga diajak untuk melakukan pencegahan dengan menghindari gigitan nyamuk, salah satunya melalui penggunaan kelambu dan obat anti-nyamuk.
“Kami berharap masyarakat semakin sadar akan pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) serta menjaga kebersihan lingkungan untuk mencegah genangan air, yang dapat menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk,” imbuh Yunita.
DBD merupakan penyakit menular yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes albopictus, dengan gejala utama berupa demam tinggi mendadak, nyeri kepala, nyeri otot, hingga mual dan muntah. Kondisi ini memerlukan perhatian serius karena jika tidak ditangani dengan tepat, dapat menyebabkan komplikasi berbahaya.
Dinas Kesehatan Parigi Moutong terus melakukan pemantauan ketat dan memberikan edukasi bagi warga di seluruh kecamatan yang teridentifikasi sebagai daerah rawan penyebaran DBD.