HukumNasionalSumatera Utara
Trending

Kampus Unpri Medan Heboh, Lima Kadaver Dikira Korban Pembunuhan

Dosen anatomi FK Unpri, Dr. dr. Ali Napiah Nasution, MKT, MKM, Sp.KKLP (K) beri klarifikasi atas temuan mayat di kampus Unpri. (Instagram @prim.tv) (Instagram @prim.tv)

RUANGANTIHOAX, Sumatera Utara – Kejadian yang semula mengejutkan dan mengundang rasa penasaran publik terjadi di Universitas Prima Indonesia (Unpri) Medan. Awalnya, ada laporan tentang penemuan mayat di kampus Unpri, yang segera menarik perhatian pihak kepolisian dan masyarakat lokal. Menanggapi laporan tersebut, Polrestabes Medan melakukan penggeledahan intensif di salah satu gedung universitas. Dalam prosesnya, mereka menemukan bukan hanya dua jenazah, seperti yang dilaporkan awalnya, tetapi lima mayat di lantai 15 gedung tersebut.

Penemuan ini awalnya dianggap sebagai indikasi dari suatu kasus pembunuhan yang mengerikan, menciptakan suasana tegang di kampus dan sekitarnya. Namun, setelah investigasi yang lebih mendalam, terungkap bahwa mayat-mayat tersebut adalah kadaver. Jenazah yang diawetkan ini digunakan untuk tujuan edukatif, terutama dalam praktikum anatomi di Fakultas Kedokteran Unpri. Dosen Anatomi Fakultas Kedokteran Unpri, Ali Napiah Nasution, mengkonfirmasi bahwa kadaver tersebut telah digunakan sebagai media pembelajaran sejak tahun 2008.

Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Unpri Medan, Kolonel (Purn) drg Susanto, mengungkapkan kekecewaan atas kurangnya koordinasi dari pihak kepolisian dalam menangani kasus ini. Ia menyesalkan tindakan oknum polisi yang tanpa berkoordinasi langsung menyebutkan kadaver tersebut sebagai korban pembunuhan. Situasi ini menimbulkan kesalahpahaman yang luas dan menimbulkan citra negatif bagi universitas.

Sementara itu, dari pihak kepolisian, Kapolda Sumut Irjen Agus Setya Imam Effendi menyampaikan bahwa setelah pemeriksaan lebih lanjut, kadaver-kadaver tersebut dikembalikan ke tempatnya di laboratorium anatomi. Ia juga menekankan bahwa pentingnya kerjasama antara kepolisian dan institusi pendidikan dalam hal penyelidikan yang melibatkan fasilitas akademis.

Insiden ini menyoroti pentingnya komunikasi yang efektif dan koordinasi yang baik antara lembaga pendidikan dan penegak hukum, terutama dalam menangani situasi yang berpotensi menimbulkan kepanikan atau kesalahpahaman. Kasus ini juga menunjukkan betapa cepatnya informasi yang tidak diverifikasi dapat menyebar dan mempengaruhi persepsi publik.

Di Indonesia, penggunaan kadaver dalam pendidikan kedokteran adalah praktek umum, diakui sebagai bagian penting dari pembelajaran anatomi. Kejadian di Unpri Medan ini menjadi pengingat penting tentang nilai dan kegunaan kadaver dalam pendidikan kedokteran, se

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

You cannot copy content of this page!!

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker