RUANGANTIHOAX, JAKARTA – Menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) mengungkapkan adanya lonjakan signifikan dalam kasus berita hoaks, khususnya yang berkaitan dengan politik. Dalam data terbaru yang dirilis, Mafindo mencatat lebih dari 700 kasus hoaks politik dari total 1.200 kasus hoaks yang terjadi sejak Januari hingga Oktober 2023.
Loina Perangin-Angin, Presidium Litbang Mafindo, menyatakan bahwa hoaks yang terkait langsung dengan pemilu mencapai 85 kasus dalam periode tersebut. Lebih lanjut, beliau menyoroti bahwa pada tanggal 28 November, bertepatan dengan hari pertama kampanye, tercatat 21 kasus hoaks politik.
Beberapa contoh hoaks yang diungkap termasuk video di YouTube yang melibatkan Presiden Jokowi dan isu ijazah palsu Kemendikbud, serta klaim di TikTok tentang dukungan mantan Presiden AS Barack Obama terhadap pasangan calon AMIN. Mafindo menekankan bahwa ketiga pasangan calon presiden/wakil presiden mengalami dampak dari berita hoaks ini.
Mafindo mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak mudah percaya pada informasi yang tidak terverifikasi. Loina menambahkan, “Kita harus lebih teliti dan kritis dalam menerima informasi, terutama yang bersifat politis menjelang Pemilu.” Mafindo berkomitmen untuk terus memantau dan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait dengan bahaya dan dampak dari berita hoaks, terutama dalam konteks politik nasional.
