NasionalSumateraSumatera Barat
Trending

Gunung Marapi Terus Erupsi, Status Ditingkatkan Jadi Level Siaga

RUANGANTIHOAX.ID, Padang Panjang – Sebagai tanggapan terhadap peningkatan aktivitas vulkanik, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Badan Geologi Indonesia telah resmi meningkatkan status Gunung Marapi dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga). Keputusan ini diumumkan pada tanggal 9 Januari 2024, menyusul aktivitas gunung yang terletak di Provinsi Sumatera Barat tersebut yang menunjukkan tanda-tanda aktivitas yang meningkat sejak erupsi terakhirnya pada 3 Desember 2023.

Surat Edaran Kenaikan Level Gunung Marapi Menjadi Level III Siaga

Pasca-erupsi tanggal 3 Desember 2023, Gunung Marapi menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik yang signifikan. Observasi visual dari tanggal 1 sampai 8 Januari 2024 mengindikasikan adanya asap kawah dengan intensitas sedang dan ketinggian antara 150-700 meter dari puncak. Pengamatan instrumental mencatat dominasi kegempaan vulkanik, termasuk delapan gempa Eruptif/Letusan, 65 kali gempa Hembusan, dan lainnya, menunjukkan adanya dinamika magma yang meningkat.

Berdasarkan evaluasi, aktivitas vulkanik Gunung Marapi sejak tahun 2023 didominasi oleh erupsi eksplosif dan emisi SO2 yang tinggi. Data seismik memperlihatkan perubahan pola letusan dari tipe freatik menjadi magmatik, yang mengindikasikan adanya dorongan magma dari kedalaman.

Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap mengikuti perkembangan informasi dan waspada terhadap potensi bahaya. Peningkatan signifikan aktivitas vulkanik dan perubahan pola letusan mengindikasikan bahwa masyarakat di sekitar Gunung Marapi harus tetap siaga. Kondisi ini mengisyaratkan potensi erupsi yang lebih besar, dan warga diharapkan untuk mengikuti instruksi evakuasi dari otoritas.

Sebagai respons terhadap peningkatan status Gunung Marapi menjadi Level III Siaga, pemerintah telah mengeluarkan rekomendasi dan prosedur evakuasi. Pemantauan berkelanjutan menunjukkan adanya potensi bahaya dari gas-gas vulkanik seperti CO2, CO, SO2, dan H2S di kawasan kawah dan puncak gunung.

Pemerintah menyarankan agar masyarakat di sekitar Gunung Marapi, termasuk di wilayah Kawah Verbeek, menjauhkan diri dengan radius minimal 4,5 km dari puncak gunung. Masyarakat di sekitar lereng dan aliran sungai yang berpotensi terdampak lahar diminta untuk waspada, terutama selama musim hujan, dan disarankan untuk menggunakan masker serta perlindungan diri dari abu vulkanik.

Masyarakat yang berada di sekitar Gunung Marapi, khususnya yang tinggal dalam radius 7 kilometer dari puncak, diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dan mempersiapkan langkah-langkah evakuasi. Pemerintah daerah bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana telah menyiapkan prosedur evakuasi.

Warga juga diingatkan untuk tidak mendekati kawasan puncak gunung serta menghindari zona berbahaya. Pemerintah terus memantau situasi dan memberikan informasi terkini kepada masyarakat.

Peneliti dan ahli vulkanologi terus memonitor perkembangan Gunung Marapi dan potensi bahaya yang dapat timbul, sekaligus mengingatkan masyarakat untuk mengikuti arahan dan informasi dari otoritas terkait.

Koordinasi antar pemerintah daerah Kota Bukit Tinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam dengan Pos Pengamatan Gunung Marapi di Jalan Prof. Hazairin No.168 Bukit Tinggi telah diperkuat untuk memberikan informasi yang terkini dan akurat. Semua pihak diimbau untuk tidak menyebarkan informasi yang tidak jelas sumbernya dan untuk selalu mengikuti arahan dari pemerintah daerah.

Masyarakat dan instansi pemerintah juga dapat memantau perkembangan aktivitas Gunung Marapi melalui aplikasi Magma Indonesia, situs web resmi, dan media sosial PVMBG. Dengan tindakan pencegahan ini, pemerintah berusaha untuk meminimalkan dampak erupsi dan menjaga keselamatan warga.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button

You cannot copy content of this page!!

Adblock Detected

Please consider supporting us by disabling your ad blocker