
RUANGANTIHOAX – Buto Gedruk, tarian tradisional yang berasal dari Jawa Tengah, kini menjadi sorotan sebagai salah satu bentuk seni pertunjukan yang unik dan menarik. Tarian ini menggabungkan elemen kekuatan dan keanggunan, menghadirkan sebuah pertunjukan yang memikat dan penuh makna.
Buto Gedruk bercerita tentang keberanian dan kekuatan, diwakili oleh karakter Buto, raksasa dalam mitologi Jawa yang dikenal dengan posturnya yang besar dan kekuatan supernya. Tarian ini tidak hanya menampilkan gerakan yang kuat dan tegas, tetapi juga gerakan yang halus dan penuh perasaan, mencerminkan kompleksitas karakter Buto.
Pementasan Buto Gedruk sering kali diiringi dengan musik gamelan yang merdu dan dinamis, menambah kedalaman emosi dan intensitas dari tarian tersebut. “Buto Gedruk bukan hanya sekedar tarian, tetapi juga sebuah media untuk menceritakan kisah dan menyampaikan pesan moral,” ujar Agus Setiawan, seorang penari dan pengajar tari di Semarang.
Di beberapa desa di Jawa Tengah, Buto Gedruk sering dipentaskan dalam berbagai acara adat dan upacara, menjadi simbol kekuatan dan ketabahan. Tarian ini juga mulai mendapatkan perhatian dari generasi muda, yang tertarik untuk mempelajari dan melestarikan tradisi tersebut.
“Kami berusaha memperkenalkan Buto Gedruk kepada anak-anak muda, agar mereka dapat menghargai dan mempertahankan warisan budaya kita,” kata Agus. Upaya pelestarian ini termasuk pengajaran tari Buto Gedruk di sekolah-sekolah dan studio tari, serta penyelenggaraan workshop dan pertunjukan di berbagai event budaya.
Buto Gedruk tidak hanya menjadi sarana pelestarian budaya, tetapi juga menjadi daya tarik wisata. Pertunjukan Buto Gedruk menarik perhatian wisatawan domestik dan internasional yang ingin menyaksikan keunikan dan kekayaan budaya Jawa.
“Kami berharap Buto Gedruk dapat terus berkembang dan diakui sebagai salah satu warisan budaya yang berharga dari Jawa Tengah,” tutup Agus dengan penuh harapan.